Bahasa tubuh adalah cara berkomunikasi secara non-verbal dengan menggunakan ekspresi wajah, gerakan mata, gestur, postur, dan lain-lain. Bahasa tubuh dapat menunjukkan emosi, sikap, minat, kekuasaan, dan kepribadian seseorang.
Membaca bahasa tubuh anak-anak dan remaja dapat membantu orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya untuk memahami apa yang mereka rasakan dan pikirkan. Anak-anak dan remaja seringkali tidak dapat mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata atau menyembunyikan sesuatu yang mengganggu mereka. Dengan mengetahui bahasa tubuh mereka, kita dapat memberikan dukungan, bantuan, atau solusi yang tepat.
Cara Membaca Bahasa Tubuh Anak-Anak dan Remaja
Berikut ini adalah beberapa cara untuk membaca bahasa tubuh anak-anak dan remaja berdasarkan bagian tubuh yang digunakan:
Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah adalah salah satu bagian dari bahasa tubuh yang paling mudah diamati. Ekspresi wajah dapat menunjukkan berbagai emosi seperti senang, sedih, marah, takut, kaget, bingung, malu, dan sebagainya.
- Senyum: Senyum bisa berarti rasa senang atau bahagia, tetapi juga bisa berarti rasa malu atau tidak nyaman. Perhatikan apakah senyum itu tulus atau dipaksakan. Senyum tulus biasanya melibatkan seluruh wajah, termasuk mata yang berbinar dan pipi yang naik. Senyum dipaksakan biasanya hanya melibatkan bibir saja.
- Tangis: Tangis bisa berarti rasa sedih atau duka, tetapi juga bisa berarti rasa senang atau terharu. Perhatikan apakah tangis itu spontan atau dimanipulasi. Tangis spontan biasanya disertai dengan suara isak dan air mata yang banyak. Tangis dimanipulasi biasanya disertai dengan suara pelan dan air mata yang sedikit.
- Marah: Marah bisa dilihat dari alis yang menukik, mata yang melotot, dan bibir yang terbuka atau melengkung ke bawah. Anak-anak atau remaja yang marah biasanya juga menunjukkan sikap defensif seperti menyilangkan lengan atau mengepalkan tangan.
- Takut: Takut bisa dilihat dari mata yang terbelalak, bibir yang menggigit atau mengatup rapat, dan dagu yang gemetar. Anak-anak atau remaja yang takut biasanya juga menunjukkan sikap menghindar seperti memalingkan wajah atau menunduk.
- Kaget: Kaget bisa dilihat dari mata yang melebar, mulut yang terbuka lebar, dan alis yang terangkat tinggi. Anak-anak atau remaja yang kaget biasanya juga menunjukkan sikap refleks seperti mengangkat tangan atau melompat ke belakang.
- Bingung: Bingung bisa dilihat dari alis yang berkerut, mata yang mengerjap cepat, dan bibir yang menyipit atau menjulur ke depan. Anak-anak atau remaja yang bingung biasanya juga menunjukkan sikap ragu-ragu seperti menggaruk kepala atau menggigit kuku.
- Gerakan mata juga dapat memberikan informasi tentang apa yang sedang dipikirkan atau dirasakan oleh anak-anak dan remaja. Mata dapat menunjukkan minat, ketertarikan, kejujuran, kebohongan, konsentrasi, kebingungan, dan sebagainya.
- Kontak mata: Kontak mata adalah salah satu cara untuk menunjukkan perhatian dan rasa hormat kepada lawan bicara. Anak-anak dan remaja yang menjaga kontak mata saat berbicara berarti mereka tertarik dan percaya diri dengan topik yang dibicarakan. Namun, jika kontak mata terlalu lama dan tajam, bisa jadi mereka sedang memberikan ancaman atau tantangan.
- Mengalihkan pandangan: Mengalihkan pandangan bisa berarti bahwa anak-anak dan remaja merasa bosan, tidak nyaman, tidak tertarik, atau tidak jujur dengan lawan bicara. Mereka mungkin juga sedang mencari jawaban atau informasi dari ingatan atau imajinasi mereka.
- Berkedip: Berkedip adalah gerakan alami yang dilakukan oleh mata untuk menjaga kelembapan dan kesehatannya. Namun, berkedip juga bisa menjadi isyarat emosional. Anak-anak dan remaja yang berkedip lebih cepat dari biasanya berarti mereka sedang merasa cemas, gugup, atau berbohong. Sebaliknya, yang berkedip lebih lambat dari biasanya berarti mereka sedang merasa santai, tenang, atau mengantuk.
- Pupil: Pupil adalah bagian mata yang berwarna hitam di tengah iris. Pupil dapat membesar atau mengecil tergantung pada cahaya dan emosi yang dialami. Anak-anak dan remaja yang pupilnya membesar berarti mereka sedang tertarik, terangsang, atau takut pada objek yang dilihatnya. Sebaliknya, yang pupilnya mengecil berarti mereka sedang tidak tertarik, bosan, atau marah pada objek yang dilihatnya.
-
Gestur
Gestur adalah gerakan tangan atau kaki yang digunakan untuk menekankan atau melengkapi ucapan verbal. Gestur dapat menunjukkan sikap, niat, perintah, permintaan, pertanyaan, dan lain-lain.
- Mengangkat bahu: Mengangkat bahu biasanya menunjukkan ketidakpedulian, ketidaktahuan, atau ketidakpastian. Anak-anak dan remaja yang mengangkat bahu saat ditanya berarti mereka tidak tahu atau tidak peduli dengan jawabannya.
- Menunjuk jari: Menunjuk jari biasanya menunjukkan penekanan, arahan, atau tuduhan. Anak-anak dan remaja yang menunjuk jari saat berbicara berarti mereka ingin memperjelas sesuatu atau menyalahkan seseorang. Namun, gestur ini juga bisa dianggap kasar atau menghina oleh lawan bicara.
- Menggigit kuku: Menggigit kuku biasanya menunjukkan kecemasan, stres, atau kebosanan. Anak-anak dan remaja yang menggigit kuku saat menghadapi situasi sulit atau membosankan berarti mereka sedang mencari cara untuk meredakan ketegangan atau mengisi waktu.
- Menggaruk hidung: Menggaruk hidung biasanya menunjukkan keraguan, kebohongan, atau ketidaknyamanan. Anak-anak dan remaja yang menggaruk hidung saat ditanya.
- Mengangguk: Mengangguk biasanya menunjukkan persetujuan, pengertian, atau minat. Anak-anak dan remaja yang mengangguk saat berbicara berarti mereka setuju atau mengerti dengan apa yang dikatakan lawan bicara. Mereka juga bisa mengangguk untuk menunjukkan bahwa mereka mendengarkan dan tertarik dengan pembicaraan.
- Menggeleng: Menggeleng biasanya menunjukkan penolakan, ketidaksetujuan, atau ketidakpercayaan. Anak-anak dan remaja yang menggeleng saat berbicara berarti mereka tidak setuju atau tidak percaya dengan apa yang dikatakan lawan bicara. Mereka juga bisa menggeleng untuk menunjukkan bahwa mereka tidak mau atau tidak bisa melakukan sesuatu.
-
Postur
Postur adalah sikap tubuh yang diambil oleh seseorang saat berdiri, duduk, atau berbaring. Postur dapat menunjukkan kepercayaan diri, keterbukaan, ketertutupan, kesiapan, kewaspadaan, dan sebagainya.
- Berdiri tegak: Berdiri tegak biasanya menunjukkan kepercayaan diri, kewibawaan, dan profesionalisme. Anak-anak dan remaja yang berdiri tegak saat berbicara berarti mereka yakin dan serius dengan apa yang mereka katakan atau lakukan. Mereka juga bisa berdiri tegak untuk menunjukkan rasa hormat atau sopan santun kepada lawan bicara.
- Berdiri bungkuk: Berdiri bungkuk biasanya menunjukkan ketidakpercayaan diri, ketidakpedulian, atau ketidaknyamanan. Anak-anak dan remaja yang berdiri bungkuk saat berbicara berarti mereka tidak yakin atau tidak peduli dengan apa yang mereka katakan atau lakukan. Mereka juga bisa berdiri bungkuk untuk menunjukkan rasa malu atau takut kepada lawan bicara.
- Duduk tegak: Duduk tegak biasanya menunjukkan konsentrasi, minat, atau kesiapan. Anak-anak dan remaja yang duduk tegak saat berbicara berarti mereka fokus dan tertarik dengan apa yang dikatakan lawan bicara. Mereka juga bisa duduk tegak untuk menunjukkan bahwa mereka siap untuk melakukan sesuatu.
- Duduk santai: Duduk santai biasanya menunjukkan rasa nyaman, tenang, atau santai. Anak-anak dan remaja yang duduk santai saat berbicara berarti mereka merasa nyaman dan tenang dengan lawan bicara. Mereka juga bisa duduk santai untuk menunjukkan bahwa mereka tidak terburu-buru atau tidak stres.
Bahasa tubuh anak-anak dan remaja dapat membantu orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya untuk memahami apa yang mereka rasakan dan pikirkan.
Untuk membaca bahasa tubuh anak-anak dan remaja dengan akurat, kita perlu memperhatikan beberapa bagian tubuh yang digunakan, seperti ekspresi wajah, gerakan mata, gestur, dan postur. Kita juga perlu memperhatikan konteks situasi, budaya, dan individu yang terlibat dalam komunikasi.