Saat Anda mengikuti wawancara kerja, pewawancara tidak hanya menilai jawaban Anda, tetapi juga bahasa tubuh Anda. Bahasa tubuh adalah cara Anda berkomunikasi tanpa kata-kata melalui gerakan tangan, ekspresi wajah, postur tubuh, kontak mata, dan lain-lain. Bahasa tubuh Anda bisa mencerminkan seberapa percaya diri, bersemangat, sopan, dan profesional Anda di depan pewawancara.
Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka melakukan beberapa hal yang salah dalam bahasa tubuh mereka yang bisa merugikan kesempatan mereka untuk lolos wawancara. Hal-hal ini bisa memberi kesan buruk kepada pewawancara, seperti tidak tertarik, tidak serius, tidak sopan, atau bahkan agresif. Oleh karena itu, Anda harus menghindari hal-hal ini dalam bahasa tubuh Anda agar Anda bisa memberi kesan positif dan meningkatkan peluang Anda untuk diterima bekerja.
Hal Yang Harus Dihindari Dalam Bahasa Tubuh Saat Wawancara Kerja
Berikut adalah 5 hal yang sering dilakukan oleh banyak orang dalam bahasa tubuh mereka saat wawancara kerja dan cara menghindarinya:
1. Genggaman tangan yang lemah atau terlalu kuat
Genggaman tangan adalah salah satu cara untuk menyapa dan memperkenalkan diri kepada pewawancara. Dari kekuatan genggaman tangan Anda, pewawancara bisa langsung melihat seberapa besar keinginan dan kepercayaan diri Anda untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Namun, banyak orang yang salah dalam menggenggam tangan. Ada yang genggamannya terlalu lemah atau terlalu kuat. Menurut Indeed, genggaman tangan yang lemah disebut sebagai jabat tangan ikan basah. Ini bisa menunjukkan bahwa Anda tidak percaya diri, malas, atau tidak tertarik dengan pekerjaan tersebut. Sementara itu, genggaman tangan yang terlalu kuat bisa menunjukkan bahwa Anda kurang sopan atau terlalu agresif.
Oleh karena itu, Anda harus menghindari genggaman tangan yang lemah atau terlalu kuat. Cobalah untuk menggenggam tangan pewawancara dengan cukup erat dan sesuai dengan kekuatan genggaman mereka. Idealnya, Anda disarankan untuk menjabat tangan selama satu hingga dua detik saja.
2. Tidak menjaga kontak mata dengan pewawancara
Kontak mata adalah cara untuk menunjukkan bahwa Anda mendengarkan dan memperhatikan apa yang dikatakan oleh pewawancara. Selain itu, kontak mata juga bisa membantu Anda membuat koneksi dan hubungan baik dengan pewawancara.
Namun, banyak orang yang tidak menjaga kontak mata dengan pewawancara. Ada yang menghindari tatapan pewawancara atau menatap mereka terlalu lama. Jika Anda menghindari tatapan pewawancara, Anda bisa terlihat sebagai orang yang tidak percaya diri, tidak atau tidak sopan. Jika Anda menatap mereka terlalu lama, Anda bisa terlihat sebagai orang yang tidak serius, tidak jujur, atau bahkan mengganggu.
Oleh karena itu, Anda harus menjaga kontak mata dengan pewawancara. Tataplah mereka dengan cara yang biasa namun percaya diri. Anda boleh sesekali menatap ke arah lain jika khawatir pewawancara merasa tidak nyaman ditatap terus-menerus. Namun jangan melakukannya dengan tiba-tiba atau terlalu sering.
3. Membungkuk atau menundukkan kepala
Membungkuk atau menundukkan kepala adalah bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa Anda tidak percaya diri atau merasa rendah diri. Anda bisa melakukan hal ini tanpa sadar saat duduk atau berdiri di depan pewawancara. Bahasa tubuh ini bisa memberikan kesan bahwa Anda tidak siap, tidak yakin, atau tidak berkompeten untuk pekerjaan tersebut.
Oleh karena itu, Anda harus menghindari membungkuk atau menundukkan kepala saat wawancara kerja. Anda harus menunjukkan bahasa tubuh yang percaya diri dan profesional dengan cara duduk atau berdiri tegak, menegakkan kepala, dan menjaga jarak pandang yang wajar dengan pewawancara.
4. Menggerakkan tangan terlalu banyak
Menggerakkan tangan adalah bahasa tubuh yang bisa membantu Anda mengekspresikan diri dan menambah daya tarik pada pembicaraan Anda. Namun, jika Anda menggerakkan tangan terlalu banyak atau terlalu berlebihan, itu bisa mengganggu pewawancara dan mengalihkan perhatian mereka dari apa yang Anda katakan. Bahasa tubuh ini bisa memberikan kesan bahwa Anda gugup, tidak fokus, atau tidak profesional.
Oleh karena itu, Anda harus menghindari menggerakkan tangan terlalu banyak saat wawancara kerja. Anda harus menggunakan gerakan tangan secukupnya dan sesuai dengan konteks pembicaraan Anda. Usahakan untuk tidak menggerakkan tangan Anda lebih tinggi dari bahu atau lebih lebar dari pinggul Anda. Juga hindari gerakan tangan yang ambigu, seperti mengacungkan jari, menunjuk, atau mengibaskan tangan.
5. Tersenyum terlalu sedikit atau terlalu banyak
Tersenyum adalah bahasa tubuh yang bisa memberikan kesan positif kepada pewawancara. Tersenyum menunjukkan bahwa Anda ramah, antusias, dan bisa dipercaya. Selain itu, tersenyum juga bisa membantu Anda merilekskan otak dan tubuh Anda saat wawancara kerja. Namun, jika Anda tersenyum terlalu sedikit atau terlalu banyak, itu bisa memberikan kesan negatif kepada pewawancara.
Jika Anda tersenyum terlalu sedikit, Anda bisa terlihat sebagai orang yang tidak tertarik, tidak bahagia, atau tidak sopan. Jika Anda tersenyum terlalu banyak, Anda bisa terlihat sebagai orang yang tidak serius, tidak jujur, atau tidak menghormati situasi. Oleh karena itu, Anda harus menghindari tersenyum terlalu sedikit atau terlalu banyak saat wawancara kerja. Anda harus tersenyum secara alami dan sesuai dengan suasana hati dan topik pembicaraan Anda.
Bahasa tubuh adalah salah satu faktor penting yang bisa menentukan keberhasilan Anda saat wawancara kerja. Bahasa tubuh Anda bisa memberikan kesan positif atau negatif kepada pewawancara tentang kepribadian dan kualitas profesional Anda. Oleh karena itu, Anda harus menghindari 5 hal yang telah kami sebutkan di atas dalam bahasa tubuh